Mati Ketawa ala Rusia: Humor Sebagai Pelepas Penat
Judul “Mati Ketawa Cara Rusia” mungkin terdengar ekstrem, tapi buku ini menjanjikan humor khas Rusia yang bisa menggelitik perut Anda. Lebih dari sekedar kumpulan lelucon, buku ini menawarkan jendela kebudayaan Rusia melalui cara pandang mereka dalam menyikapi kehidupan.
Buku humor ini bisa dikategorikan sebagai klasik. Diterbitkan pertama kali tahun 1986 dan langsung menjadi Best Seller serta dicetak ulang berkali-kali. Humor ini mengolok-olok kehidupan di Rusia pada masa Perang Dingin dan para mantan pemimpin Rusia seperti Lenin, Stalin, Kruschev dan Breznev. Diantara Anda mungkin ada yang sempat memiliki buku ini. Pada kesempatan ini kami pilihkan 10 humor terbaik versi SeriouzFun walaupun hampir semua humor dalam buku ini memang lucu. Selamat bernostalgia dan menikmati.
Humor sebagai Senjata
Rusia memiliki sejarah panjang dengan masa-masa pemerintahan yang otoriter. Humor menjadi semacam katup pelepas bagi masyarakat untuk menanggapi situasi sosial politik yang tegang. Lelucon dengan sindiran halus menjadi cara mereka mengungkapkan ketidakpuasan atau kecemasan terhadap pemerintah tanpa terlihat secara blak-blakan menentang.
Isi Buku
Disusun oleh Z. Dolgopolova, “Mati Ketawa Cara Rusia” berisi koleksi kisah lucu dan lelucon yang mencakup berbagai tema. Mulai dari situasi politik, kehidupan sehari-hari, hubungan antar warga, hingga kultur masyarakat Rusia sendiri.
Daya Tarik “Mati Ketawa Cara Rusia”
- Humor Universal: Meskipun berlatar belakang budaya Rusia, banyak lelucon tetap menyangkut permasalahan universal seperti hubungan keluarga, pekerjaan, dan birokrasi yang bisa dimengerti oleh pembaca umum.
- Refleksi Masyarakat Rusia: Melalui lelucon yang disajikan, pembaca bisa sedikit mengintip cara pandang masyarakat Rusia dalam menjalani kehidupan.
- Membaca Santa!, Tertawa adalah obat yang ampuh untuk mengurangi stres. Buku ini bisa menjadi teman yang tepat untuk membantu Anda melepas penat dengan humor khas Rusia.
Mencari “Mati Ketawa Cara Rusia”
Bagi Anda yang tertarik mencari buku ini, Anda bisa mencarinya di toko buku atau platform online. Dengan sedikit pencarian, Anda sudah bisa siap menggelitik perut dan menambah pengetahuan tentang budaya Rusia melalui kacamata humor.
Berikut kami pilihkan 10 humor terbaik versi SeriouzFun walaupun hampir semua humor dalam buku ini memang lucu. Selamat bernostalgia dan menikmati.
- JFK, De Gaulle & Krusch Kennedy menghadap Tuhan dan memohon, “Tuhan, berapa lama lagikah baru rakyatku berbahagia?””Lima puluh tahun lagi,” kata Tuhan. Kennedy menangis, dan berlalu. De Gaulle menghadap Tuhan dan memohon, “Tuhan, berapa lama lagikah baru rakyatku berbahagia?” “Seratus tahun lagi,” jawab Tuhan. De Gaulle menangis, dan berialu. Krushchev menghadap Tuhan dan memohon, “Tuhan, berapa lagikah baru rakyatku berbahagia?” Tuhan menangis, dan berlalu.
- Yang ini Saya Mau! Brezhnev dibawa berkeliling neraka. “Well” ujar malaikat. “Pilih sendiri hukuman Anda”Mereka melintasi sejumlah pendosa yang sedang digoreng di dalam wajan raksasa. “Bagaimana kalau ini?” tanya malaikat”Jangan, jangan,” kata Brezhnev, gemetar. “Jangan yang ini.” Mereka berjalan, dan melintasi sejumlah pendosa yang sedang dipukuli dengan gada berapi. “Yang ini, barangkali?” tanya malaikat”Tolong, jangan yang ini,” Brezhnev memohon beriba-iba. Mereka meneruskan perjalanan. Tiba-tiba, tampak Krushchev sedang meniduri Brigitte Bardot.”Nah, yang ini saya mau,” seru Brezhnev, lega dan gembira. “Ha, ha,ha” Malaikat tertawa. “Ini hukuman untuk Brigitte Bardot!”
- 7. Warisan Seorang tua penduduk Leningrad menerima berita gembira: ia akan beroleh harta warisan yang sangat besar dari seorang sanak yang meninggal di luar negeri. Dalam waktu singkat, seorang petugas KGB tiba di depan pintunya, dan meminta agar warisan itu diserahkan kepada negara. Setelah berpikir sejenak, orang itu setuju —dengan satu syarat : “Saya akan menyerahkan warisan itu kepada negara, dengan syarat bahwa sehari penuh semua toko di Leningrad membagi-bagikan barangnya secara cuma-cuma.” Para penguasa berunding. Tetap, karena harta warisan itu memang sangat banyak, mereka akhirnya setuju. Esoknya, semua toko di Leningrad menyediakan barang gratis. Terjadilah huru-hara. Orang saling memanjat, anak-anak terjepit dan terinjak-injak. Rumah sakit penuh dengan pasien penderita kecelakaan….”Lihatlah hasil tingkah lakumu,” kata seorang pejabat kepada penerima warisan itu, dengan nada geram. “Apa maksudmu dengan syarat gila-gilaan ini?” “Aku ini sudah tua,” kata lelaki itu. “Konon, dalam masyarakat komunis nanti, semua barang boleh diambil dengan cuma-cuma. Nah, sebelum aku mati, aku ingin melihat bagaimana masyarakat komunis itu nantinya
